Saya seorang profesional muda, berusia tiga puluhan, ketika kisah ini terjadi sekitar tahun 2013, masa-masa indah saat saya menjalin hubungan serius. Rutinitas akhir pekan saya kala itu seringkali melibatkan pertemuan keluarga calon istri saya. Di sanalah saya mengenal sang kakak, seorang wanita yang menarik perhatian saya.
Kedekatan kami berkembang secara bertahap, terlihat dari interaksi yang hangat dan seringnya ia menemani kami dalam berbagai kegiatan keluarga. Saya selalu berusaha menjaga sikap agar tidak menyinggung perasaan calon istri saya, namun sulit untuk mengabaikan daya pikat kakak perempuannya yang begitu kuat. Perasaan ini berkembang dalam diri saya, menciptakan dilema yang cukup rumit.
Sebelum pernikahan, saya mencoba mengutarakan beberapa hal kepada calon kakak ipar saya, mencari kejelasan akan perasaannya. Tanggapannya, yang disampaikan dengan air mata, menunjukkan kebimbangan dan penyangkalan akan adanya perasaan khusus di antara kami. Meskipun hati saya bergetar, saya tetap melanjutkan rencana pernikahan dengan adiknya.
Di hari pernikahan, ia tampak sedikit murung, namun tetap setia mendampingi kami sepanjang acara. Sungguh, itu merupakan hari yang penuh emosi dan kenangan yang tak terlupakan. Setelah pernikahan, kesempatan bertemu dengannya semakin jarang.
Beberapa waktu kemudian, istri saya melahirkan, dan atas saran ibu mertua, kami tinggal sementara di rumah beliau. Rumah yang cukup luas, dengan beberapa kamar mandi di setiap lantai. Di sanalah, secara tak sengaja, saya melihat sekilas sosok kakak ipar saya yang sedang mandi.
Detik-detik itu meninggalkan kesan yang mendalam dan tak terduga, mengingatkan kembali pada perasaan yang telah lama saya pendam. Pengalaman itu begitu kuat dan berkesan, memicu serangkaian peristiwa yang akan saya ceritakan selanjutnya... , lalu mulai menyirami tubuhnya yang putih mulus dengan air dan mulai menggosoknya secara lembut dengan sabun.
Diusapnya wajahnya dengan sabun, lalu diangkatnya ketiaknya dan diusapkannya terus ke payudaranya. Disinilah ia mulai mengelus dan memijat payudaranya selama beberapa menit dan ia terlihat sangat menikmatinya. Lalu diangkatnya sebelah kakinya ke atas bath cuip dan ia mulai menggosok bagian selangkangannya.
Mulai dari ujung kaki, naik terus dan sampailah pada gundukan rambut lebat dan digosoknya perlahan-lahan dengan lembut dan berkali-kali. Tiba-tiba kepalanya menengadah dan bibirnya mulai mendesis perlahan. Ia terlihat sangat menikmatinya.
Setelah itu ia mengambil sebaskom air mawar dan dibasuhnya bagian kewanitaannya yang sangat sensitif itu. Mungkin agar bagian tersebut menjadi harum baunya. Jantung saya berdegup sangat keras dan hampir hilang kesadaran saya melihat wanita yang saya cintai berada dalam keadaan tanpa busana dan melakukan sesuatu yang sangat exciting di hadapan saya.
Cerita Lainnya: Cerita Bokep Sedarah Dengan Mama yang Tak Tertahankan
Setelah kejadian itu, saya makin sering berusaha menunggu waktu ia mandi dan semakin sering saya mencuri-curi pandang kepadanya namun ia sepertinya telah kehilangan semangat dan tidak mau secara langsung membalas isyarat dari saya. Di hadapan isteri saya ia selalu memuji bahwa saya dikatakan tampan oleh kawan-kawannya yang menjenguk isteri saya dan kawan-kawannya senang mengobrol dengan saya. Saya merasa bangga dan merasa yakin bahwa ia juga mencintai saya hingga suatu ketika isteri saya pergi ke rumah sakit dengan diantar oleh mertua saya dan rumah dalam keadaan sepi karena semua penghuninya belum pulang dari tempat pekerjaan masing-masing.
cerita ngewe terbaru - Perselingkuhan dengan Kakak Ipar Cantik di Rumah Mertua
Pada saat itu saya baru saja pulang dari kantor dan langsung menuju ke kamar kami. Belum sampai ke kamar, saya melewati kamar kakak ipar saya yang pintunya terlihat terbuka. Dengan rasa penasaran, saya mengintip ke dalam dan saya melihat ia sedang tertidur dengan mengenakan baju yang tipis dan minim hingga tersingkap pahanya yang putih dan mulus dan buah dadanya yang kencang menantang.
Kesempatan ini tidak saya sia-siakan, saya masuk ke kamarnya dan menguncinya. Mula-mula saya mengelus kakinya sampai menuju pahanya. Di sini ia mulai bereaksi dan mulai terbangun.
Ia sangat terkejut ketika melihat saya ada di sisinya, namun saya tidak memberikannya kesempatan lagi untuk berbicara dan segera menyumpal bibirnya dengan ciuman. Mula-mula ia meronta, “Ugghhh… ughhh… ughhh…” namun akhirnya ia pasrah saja untuk saya ciumi. Mulai dari lehernya saya ciumi, sementara tangan saya mulai meraba pahanya yang mulus sampai ke pangkal pahanya.
Kancing bajunya saya preteli satu persatu hingga tinggal BH dan CD-nya saja yang tertinggal. “Jangan Dre… nanti ada orang…” gumamnya, namun saya tidak menjawab tetapi terus aktif bekerja di selangkangan serta mulai menghisap pentil payudaranya yang kecil mungil berwarna pink muda dengan lingkaran coklat transparan. “Uggghh… Ughhh… ssst… ssst… ssst…” dia menggerinjal ketika jari saya mulai menyentuh bibir kemaluannya yang sudah basah berat.
Pantatnya mulai diangkat menandakan ia sudah lepas kendali dan menikmati permainan ini. Putingnya mengeras dan ia mulai menekan kepala saya agar saya lebih keras lagi menghisap putingnya. “Auchhh… ssst… ssst… ssst Dre”, rangkulannya semakin kuat dan bibirnya semakin ganas mencium seolah tak ingin berpisah lagi selamanya.
“Dre… Dre…” berkali-kali ia bergumam, lalu secepat kilat ia menangkap batang kemaluan saya dan mulai meremas-remas. Seketika itu juga ia melorotkan celana saya dan membuka baju saya dan mulai mengarahkan batang kemaluan saya ke liang kemaluannya. “Jangan San… jangan, kamu kan masih perawan.” “Tidak apa-apa Dre, kamulah cinta saya yang sejati, milikilah saya walaupun saya tidak dapat memilikimu Dre…” Lalu ia pun memeluk saya semakin kuat dan membimbing batang kemaluan saya masuk ke dalam lubang kemaluannya dan bersatu dengan tubuhnya dalam awan-awan surgawi.
Saya mulai mengegesek-gesek bagian luar kemaluannya dan mulai menekan sedikit demi sedikit. Ia semakin menggelinjang dan secepat kilat mencengkram pantat saya dan menekannya ke bawah hingga seluruh batang kemaluan saya terbenam ke dalam miliknya. “Sssst… ssst… ssst… aacch…” ia merasakan sedikit kesakitan namun rasa nikmat mengalahkan rasa sakitnya.
Saya mulai mencabut kembali batang kemaluan saya dan mulai memompa naik turun, hasilnya ia mulai meracau tidak terkendali lagi. “Dre… aaach… saya sayang kamu Dre… saya cinta kamu Dre… milikilah saya Dre…” pantatnya ikut diangkat naik turun mengikuti pergerakan saya semakin cepat hingga akhirnya ia memeluk saya sekencang-kencangnya serta melumat bibir saya sekuat-kuatnya lalu berkejut-kejut dan akhirnya hening. Saya menyadari kalau ia telah mencapai orgasme, maka saya meneruskan memompa dan ia pun mulai kembali lagi mengikuti irama saya.
Akhirnya saya merasakan sesuatu mendesak di ujung batang kemaluan saya dan ia pun memeluk saya semakin kuat hingga akhirnya “Srreett… sret… ssrett… Aachh…” seperti tanggul bobol kami merasakan orgasme bersama. Tubuh kami menyatu bermandikan peluh. Rasa puas, senang, bersalah berkecamuk menjadi satu di antara kami.
“Dre… anggaplah kita tidak pernah melakukan hal ini walaupun saya secara sadar mencintaimu, namun saya tidak mau menyakiti perasaan adik saya. Biarlah cinta kita menjadi cinta sejati dan akan kukenang sampai aku mati.” “San maukah kamu menjadi isteri saya yang kedua dan tinggal bersama kami? Saya berjanji akan membahagiakan kamu bersama adikmu menjadi satu keluarga.” “Tidak Dre, lebih baik saya pergi daripada menyakiti perasaan adik saya karenanya kamu harus menjaganya dan membahagiakannya selamanya, berjanjilah…” Saya hanya mengangguk mengiyakan.
Seminggu kemudian, isteri saya memutuskan untuk kembali ke rumah sendiri karena sudah cukup kuat untuk melakukan kegiatannya sehari-hari dan sejak itu pula saya tidak pernah bertemu dengan kakak ipar saya. Tiga bulan kemudian, saya mendengar kalau kakak ipar saya dilamar oleh seorang duda tua seorang pengusaha yang sukses. Cerita Lainnya: Cerita Sex Sedarah Hot serambi lempit Kakakku Yang Membuatku Nafsu
Kisah Seks, Cerita Sex, Cerita Panas, Cerita Bokep, Cerita Hot, Cerita Mesum, Cerita Dewasa, Cerita menyetubuhi, Cerita Sex Bergambar, Cerita ABG, Cerita Sex Tante, Cerita Sex Sedarah, Cerita Sex Pasutri,Cerita Seks Kakak Cantik